Tari Saman dari Aceh, segera akan dikukuhkan oleh organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa, (UNESCO...
Tari Saman dari Aceh, segera akan dikukuhkan oleh organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa, (UNESCO) sebagai Warisan Budaya bukan Benda dan Kemanusiaan di bulan November nanti.
"Tari Saman ini akan diumumkan sebagai warisan budaya takbenda dunia oleh UNESCO pada tanggal 19 November 2011," I Gde Pitana, Indonesia Departemen Kebudayaan dan Pariwisata budaya dan pariwisata kepala lembaga sumber daya, pada hari Senin di Jakarta.
Perjuangan tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya Tari Saman akan segera diakui masuk dalam daftar warisan budaya dunia tidak benda (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Telah dicatat bahwa warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam.
Di antara jumlah itu, ia mengemukakan, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah. Dari 11 warisan dunia yang dimiliki Indonesia sebanyak empat di antaranya berupa alam, tiga cagar budaya, dan empat karya budaya tidak benda.
Untuk warisan dunia berupa alam, menurut dia, terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon (Banten), Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Taman Nasional Lorentz di Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991), dan situs prasejarah Sangiran.
Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO, yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representatif list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009), dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 18 November 2010).
photo: lukas.wibowo sumber: antara
COMMENTS